“oh maaf, aku sedang berpuasa, “jawab si pengembala. “hei, engkau berpuasa ditengah sengatan matahariyang amat panas ini, padahal engkau sedang mengembala kambing ?” tanya si umar keheranan. “demi Allah aku ingin menyegarkan hari-hariku yang sepi ini”.
Mendengar hal itu, rasa ingin tahu si umar terhadap pengembala tersebut semakin menjadi-jadi, ia pun bertanya :
“maukah engkau menjual kambing itu kepada kami ? kami akan berikan uangnya, lalu kami akan berikan pula dagingnya kepadamu, sehingga engkau dapat berbuka puasa dengan daging tersebut ?”
“kambing ini bukanlah milikku, tetapi milik tuanku,” jawab si pengembala.
“apa yang dilakukan tuanmu jika ia kehilangan kambing-kambingnya?” tanya si umar tadi lebih lanjut.
Si pengembala dengan segera berpaling darinya sambil mengangkat jari-jarinya kelangit sambil berkata “jika dengan demikian dimanakah Allah berada ? Dimana ia berada ?
Si umar tadi kemudian mengulang perkataan sang pengembala, “sang pengembala berkata, “dimanakah Allah ?”.
Setiba di gomang umar menyuruh seorang sahabetnya untuk pergi pada majikan si pengembala. Lalu dia membeli kambing serta si pengembala. Setelah itu dia memerdekakannya dan memberikan kambing itu kepadanya. Betapa murah hati si umar tadi..
Sepanjang hidupnya, ia senantiasa berbuat kebaikan, bersedekah, serta tidak lupa melaksanakan sholat tepat waktu.
*SEKIAN*
Karya : Hamba Allah (Siti Sa’idah)
Post a Comment
Selamat datang di situs resmi kami, jangan lupa memberi komentar dan saran agar kami bisa menampung dan membenahinya
terima kasih !!