Malam itu aku benar-benar gelisah dan tak bisa tidur. Aku memilih untuk keluar kamar dan berada di luar villa. Malam ini, angin terasa dingin dan merasuk kedalam tubuhku. Aku memeluk tubuhku lebih erat, kurapatkan sweaterku agar hangat, kakiku melangkan perlahan menikmati hembusan angin, saat terus berjalan dan berjalan aku menemui rumah yang sangat mewah. Ternyata Ibu berbohong kalau hanya villa kami yang mewah disini, aku pun penasaran dengan villa yang semegah itu, terlihat sepi, sunyi dan cenderung angker, lampu-lampu mewah dan besar menerangi setiap sudut rumah dan mempertontonkan betapa kotor dan debu yang tertumpuk di setiap tembok rumah, kakiku pun melangkan dengan rasa penasaran, ku ketuk-ketuk pintu rumah itu tok...tok...tok....!! kreeeek (bunyi pintu terbuka).
"Astaga, rumah sebesar ini gak dikunci ?" ucapku kaget dan aku melangkah kedalam ruangan tamu yang cukup luas dan dalam keheningan. Tak sengaja aku menemukan sebuah kotak antik yang mungkin bisa bernilai di mata para pecinta barang kuno, setelah itu aku meninggalkan rumah dengan membawa kotak antik itu untuk ku bawa pulang.
Sesampai di rumah aku bertanya kepada mamaku, "mama bohong ya !!" "bohong apa sayang ?" (jawab mama bingung) "mama bilang kalau villa kita paling mewah dan besar, tapi aku tadi lihat ada villa yanglebih besar dan megah dari villa kita,"(tanggapku kesal), "tapi mama sama papa udah cek kok, kalo villa kita paling besar".
Perdebatan itu berakhir saat aku tak bisa membantah dan aku pun ke kamar dan melihat kotak kuno itu, "Apaan sih kotak ini ! emang berguna ?". Kuletakkan lagi kotak itu di pojok kamar, dan sejak kotakaneh itu berdiam di villaku ada yang aneh dengan mama, papa dan bibi, mama dan papa sekarang jarang pulang karena bisnis. Dan bibi tiba-tiba tanpa alasan pulang kampung, dan sebelum bibi pulang aku selalu dihantui bayangan hitam dan memakai jubah, terkadang bayangan merah dengan rambut panjang, serta senyum sinisnya yang membuat aku ketakutan.
Mama dan papa mencarikan aku pembantu yang menemaniku kalau tidak ada orang di rumah. "Ma jangan lama-lama ya", "iya sayang ! hati-hati di rumah ya" pesen papa sambil mengecup keningku. Aku yakin kalau semua kejadian aneh itu karena kotak kono yang aku temukan di rumahi itu. Lalu aku mengambil kotak itu dari kamar dan aku hancurkan, tiba-tiba ranjangku bergoyang-goyang, kelambu di kamar seakan tertiup angin topan, foto-foto di kamarku pun berjatuhan, dan jam dindingku berdenting kencang dan akhirnya pecah. Seketika suasana mencekam dan lampu di kamar mati, dalam kegelapan mencullah bayangan merah yang sering menghantui kami akhir-akhir ini, suara anak kecil tergiang ditelingaku. Ternyata kotak itu milik seorang penyihir yang baik hati, ia memiliki seorang anak, namun bertolak belakang sifatnya.
Sang anak yang ingin selalu menguasai hutan di desa ini, melakukan segala hal untuk mendapatkan kekuatan dan ia bisa menguasai hutansampai akhirnya ia mempunyai kekuatan dan ia melakukan apapun yang ia inginkan. Sang ibu pun geram dan mengutuk sang anak yang di kunci dalam kegelapan kotak. Selama ini sang anak kesepian, ia bersumpah kalau ada yang menemukan kotak ini yang membukanya akan di jadikannya teman di dalam kotak dan terkunci di dalam keheningan, kesunyian.
Sekejap aku ikut hilang dalam kegelapan kotak, hilang tanpa jejak seperti bui.
Sesampai di rumah aku bertanya kepada mamaku, "mama bohong ya !!" "bohong apa sayang ?" (jawab mama bingung) "mama bilang kalau villa kita paling mewah dan besar, tapi aku tadi lihat ada villa yanglebih besar dan megah dari villa kita,"(tanggapku kesal), "tapi mama sama papa udah cek kok, kalo villa kita paling besar".
Perdebatan itu berakhir saat aku tak bisa membantah dan aku pun ke kamar dan melihat kotak kuno itu, "Apaan sih kotak ini ! emang berguna ?". Kuletakkan lagi kotak itu di pojok kamar, dan sejak kotakaneh itu berdiam di villaku ada yang aneh dengan mama, papa dan bibi, mama dan papa sekarang jarang pulang karena bisnis. Dan bibi tiba-tiba tanpa alasan pulang kampung, dan sebelum bibi pulang aku selalu dihantui bayangan hitam dan memakai jubah, terkadang bayangan merah dengan rambut panjang, serta senyum sinisnya yang membuat aku ketakutan.
Mama dan papa mencarikan aku pembantu yang menemaniku kalau tidak ada orang di rumah. "Ma jangan lama-lama ya", "iya sayang ! hati-hati di rumah ya" pesen papa sambil mengecup keningku. Aku yakin kalau semua kejadian aneh itu karena kotak kono yang aku temukan di rumahi itu. Lalu aku mengambil kotak itu dari kamar dan aku hancurkan, tiba-tiba ranjangku bergoyang-goyang, kelambu di kamar seakan tertiup angin topan, foto-foto di kamarku pun berjatuhan, dan jam dindingku berdenting kencang dan akhirnya pecah. Seketika suasana mencekam dan lampu di kamar mati, dalam kegelapan mencullah bayangan merah yang sering menghantui kami akhir-akhir ini, suara anak kecil tergiang ditelingaku. Ternyata kotak itu milik seorang penyihir yang baik hati, ia memiliki seorang anak, namun bertolak belakang sifatnya.
Sang anak yang ingin selalu menguasai hutan di desa ini, melakukan segala hal untuk mendapatkan kekuatan dan ia bisa menguasai hutansampai akhirnya ia mempunyai kekuatan dan ia melakukan apapun yang ia inginkan. Sang ibu pun geram dan mengutuk sang anak yang di kunci dalam kegelapan kotak. Selama ini sang anak kesepian, ia bersumpah kalau ada yang menemukan kotak ini yang membukanya akan di jadikannya teman di dalam kotak dan terkunci di dalam keheningan, kesunyian.
Sekejap aku ikut hilang dalam kegelapan kotak, hilang tanpa jejak seperti bui.
Karya By :
cerpenya kok dikit pak
ReplyDeleteterbaiklah smk kehutanan mga lbih baik lagi(h)
ReplyDeletePost a Comment
Selamat datang di situs resmi kami, jangan lupa memberi komentar dan saran agar kami bisa menampung dan membenahinya
terima kasih !!